Sabtu, 04 Juni 2011

Resensi Film Satu Jam Saja


Sinopsis Film

Andhika, Hans, Gadis adalah sahabat sejati. Pada saat Andhika berkesempatan mendapat beasiswa untuk pergi kuliah ke Jerman. Hans dan Gadis pergi mencari Andhika untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, namun ternyata dalam perjalanan mereka mendapat musibah dan kendaraan yang ditumpanginya mengalami kerusakan. Hujan begitu lebat, Hans merencanakan sebuah perbuatan terkutuk dan Gadis harus menerima akibatnya.
Akibatnya Gadis Hamil, ketika mengetahui kabar kehamilan Gadis, Hans lari dari tanggung jawabnya. Gadis pun pergi ke rumah Pak Lik nya yang ada di Puncak. Disana Gadis meninta Asty untuk menemani mengugurkan bayi yang tak berdosa itu. Namun Asty menolak, karena kasihan dengan bayi yang tak berdosa itu.
Andhika yang dari dulu mencintai Gadis pergi menyusul Gadis ke rumah Pak Lik di Bogor karena Andhika merasa bersalah yang tak bisa melindungi Gadis dengan baik. Disana Andhika minta Gadis untuk kembali ke Rumah. Namun, Gadis lebih memilih menenangkan diri.
Andhika rela kehilangan masa mudanya demi Gadis. Dia bersedia untuk bertanggung jawab dan menikahi  Gadis. Namun, hingga saat berlangsungnya pernikahan, tak ada sedikit pun rasa cinta yang tumbuh dari hati Gadis kepada Andhika.
Kehidupan rumah tangga mereka berlangsung hambar. Tiba – tiba muncul sosok Hans dengan rasa bersalahnya di kehidupan mereka. Hans minta ijin kepada Andhika untuk bertemu dengan Gadis. Namun, Andhika dengan tegas tidak mengizinkan karena waktunya belum tepat. Kesabaran Hans untuk bertemu Gadis tidak terkendali. Hans pun datang ke rumah Gadis tanpa sepengetahuan Andhika. Gadis pun kaget ketika sosok Hans di depan matanya. Ia mengusir Hans dan Gadis marah kepada Andhika karena dia telah berbohong.  Andhika marah ketika ia mendengar kalau Hans datang ke rumahnya. Andhika pun datang ke rumah Hans, pertengkaran pun tak bisa dihindari.
Gadis pulang ke rumah Bunda. Ia menceritakan semua apa yang terjadi. Bunda pun bicara empat mata dengan Andhika. Bunda menanyakan,  mengapa kamu ( Andhika ) mau bertanggung jawab atas kehamilan Gadis ?  Andhika ternyata mencintai Gadis, meskipun Gadis tidak mencintai sama sekali. Namun, Dia tetap bersabar untuk cinta Gadis walau cinta Gadis hanya Satu Jam Saja.
Mendengar pernyataan itu, hati Gadis luluh. Ia mulai menunjukkan perhatian kepada Andhika. Mulai dari meminta untuk menemani tidur, menyuruh agar membeli kasur yang besar, dan menemani kerja. Keesokan harinya Gadis merasa denyut jantung si jabang bayi tidak ada. Andhika pun mengantar Gadis ke Rumah Sakit untuk diperiksa. Dokter Lila menyarankan untuk segera dilakukan operasi. Jika tidak segera dia khawatir nyawa bayi dan Ibunya tidak akan selamat. Akhirnya nyawa Bayi nya tidak terselamatkan, sementara Gadis mengalami pendarahan yang hebat.
Akhir cerita, ketika Gadis masih berbaring di tempat tidur, Gadis berharap Tuhan masih memberi waktu agar mencintai Andhika walau Satu Jam Saja. Di balik serambi kamar Rumah Sakit Hans menangis mendengar perkataan Gadis. Tak lama kemudian, Gadis pun meninggal dunia dalam pelukan Andhika.






Unsur Intrinsik
*   Tema :
Persahabatan dan Cinta
*   Tokoh:
Tokoh Inti
1.   Vino G. Bastian sebagai Andhika
2.  Revalina S. Temat sebagai Gadis
3.    Andika Pratama sebagai Hans
4.  Rano Karno sebagai Pak Hendra
5.  Widyawati sebagai Dr. Lila
6.  Rima Melati sebagai Bu Yani
7.  Marini sebagai Bunda
8.   Rini Yulianti sebagai Asty
9.   Imey Liem sebagai Sally
Tokoh Pendukung
1.     Karmela sebagai Customer Service
2.    Aldizar Syafar sebagai Pakde Dibyo
3.    Ida Zain sebagai Ibu Dibyo
4.    Gussuyadi sebagai Dr. Irwan
5.    A.  Dirgantara W sebagai Dr. Umum
6.    Fachrudin Midun sebagai Pembeli Motor
7.    Debora sebagai Suster I
8.   Varien sebagai Suster II
9.    Aji sebagai Montir I
10.Rudi Hariyanto sebagai Montir II
11.  Darma Palapa sebagai Sopir
12.  Prita Mayangsari sebagai Petugas

*     Watak :
1.   Andhika :  Tanggung jawab, Bijaksana, Tegas, baik, kasih sayang, pekerja keras,  pemarah, jujur, perhatian, sabar,
2.  Gadis : Baik, mudah putus asa, keras kepala, ceroboh, egois, perhatian, sabar,
3.  Hans : Tidak bertanggung jawab, egois, pemabok, pengecut, mudah menyesal, nakal,
4.  Pak Hendra : Baik, tegas,
5.  Dr. Lila : Baik, sabar, tegas,
6.  Bu Yani : Baik, kasih saying, perhatian,
7.  Bunda : Baik, kasih sayang, perhatian,
8.  Asty : Baik, tegas, tidak mudah terpengaruh
9.  Sally : Wanita perokok, suka dunia malam, nakal,

*   Alur :
Alur yang digunakan adalah Flashback, pada bagian awal cerita, tokoh Gadis membayangkan  kejadian yang membuat Dia hamil. Setelah itu alur cerita berurutan sampai pada akhir cerita. Namun, pada saat akhir cerita itu selesai Si Gadis membayangkan kisah-kisahnya bersama Andhika.

*      Sudut Pandang :
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, artinya posisi pengarang ikut dalam cerita.


*      Latar :
a.   Tempat : Rumah Gadis, Rumah Andhika, Rumah Hans, Rumah Asty, Rumah Andhika dan Gadis, Pantai, Rumah Sakit, Pusat Perbelanjaan, Bengkel, Mobil,
b.   Suasana : Bahagia, Lebih banyak mengharukan
c.    Waktu : Malam – Pagi – Siang – Malam berurutan sampai akhir cerita

*   Amanat :
a.   Hati – hati dalam bergaul,
b.   Berpikir dahulu sebelum melakukan tindakan,
c.    Jangan lari dari tanggung jawab,
d.   Jangan mudah marah, berikan waktu untuk diberi penjelasan,

*   Nilai Budaya :
a.  Etika
Di dalam film ini di tanamkan Di dalam film ini di tanamkan nilai etika yang cukup bagus, yaitu etika berbakti kepada orang tua, etika istri menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga, etika suami yang menjadi tulang punggung keluargas.
b.  Moral
nilai moral yang kurang bagus, yaitu seperti kebanyakan remaja saat ini, mereka tidak berpikir akibat dari pergaulan, akhirnya menyesalpun diterima.



Unsur Eksntrinsik
Directed by
Ario Rubbik
Produced by
Santy Karno
Written by
Rano Karno
Music by
 Purwacaraka
Cinematography
Padri Nadeak
Editing by
Aline Jusria
Studio
 Karnos Film
Running time
90 minutes
Country Indonesia
Language Indonesian




Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
·           Di dukung jajaran aktris dan actor yang sudah di akui kemampuan aktingnya,
·           Kerelaan berkorban dalam sebuah hubungan persahabatan dan cinta. Film ini sepertinya memang dipersembahkan untuk kalangan remaja yang menyukai kisah drama romantis.
·           Bahasa dialog yang mudah dipahami,
·           Seluruh jajaran pemain, kecuali Andika Pratama bermain dengan baik sesuai peran mereka,
·           Tata rias dan busana sesuai dengan peran pemain,
·           Pembukaan dengan menyanyi Original Soundtrack membuat penasaran apa maksud dari film ini
Kekurangan :
·           Dialog yang panjang dan kaku membuat lebih terkesan sedikit membosankan
·           Kurang tajamnya chemistry yang tercipta antara setiap karakter yang hadir di dalam jalan cerita film ini.
·           Tidak mampu memberikan suatu ikatan yang erat antara karakter yang mereka perankan satu sama lain.
·           Jalan cerita mendekati akhir, kurang begitu mampu memperbaiki segala keburukan plot cerita yang telah berlangsung semenjak awal film.




Kritik dan Saran
Kritik
Penulis akan memberikan kritik yang mungkin berguna untuk perfilman Indonesia. Adapun kritiknya sebagai berikut:
·         Film yang memiliki jajaran artis dan actor yang sudah di akuinya kemampuan aktingnya malah kurang terbangun chemistry antara setiap karakter yang hadir di dalam jalan cerita film ini.
·         Dialognya terkesan kaku dan panjang,
·         Konflik cerita yang buruk sejak awal cerita membuat film ini tidak seromantis film – film drama percintaan lainnya.
Saran
Walaupun penulis tidak mempunyai kemampuan kata. Penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perfilman Indonesia yang lebih baik. Adapun sarannya sebagai berikut:
·         Chemistry tiap – tiap tokoh lebih ditingkatkan lagi sesuai dengan perannya.
·         Dialognya di tinjau kembali, agar tidak terkesan kaku dan panjang.
·         Jalan ceritanya terlihat kaku tidak ada adegan bahagia yang panjang
·         Perlunya kerja sama yang baik antar tokoh.



Kesimpulan
Sebuah film drama yang menyimpan begitu banyak potensi untuk menjadi sebuah film drama Indonesia yang berkualitas tinggi namun gagal ketika melewati proses eksekusi. Dengan jajaran pemerannya yang sangat menjanjikan, sangat disayangkan naskah cerita film ini kemudian menghalangi mereka untuk memberikan penampilan yang terbaik. Berisi terlalu banyak dialog yang panjang dan terasa kaku, Satu Jam Saja berakhir menjadi sebuah drama percintaan yang hambar dan sangat membosankan.
Namun dari kekurangan itu film ini mempunyai banyak nilai positifnya yang bisa kita ambil dari film ini, misalnya kerelaan berkorban dalam sebuah hubungan persahabatan dan cinta. Kebaktian kepada orang tua, kewajiban seorang suami untuk memenuhi kehidupan keluarga, begitu juga seorang istri yang bertugas sebagai ibu rumah tangga yang baik.  Film ini sepertinya memang dipersembahkan untuk kalangan remaja yang menyukai kisah drama romantis.
Biography Penulis
Rano Karno lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960; umur 50 tahun adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal sebagai "Si Doel" dalam film sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada Maret 2008, ia menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam , memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973) dsb.
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini semapt memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008 . Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan dikaruniai 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.






Lyric Satu Jam Saja

Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja
Ku ingin diam berdua
Mengenang yang pernah ada
Jangan berakhir
Kar’na esok takkan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya

 **
Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itu pun tak mungkin
Tak mungkin lagi

Jangan berakhir
Ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja
Ijinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada

Jangan berakhir
Kar’na esok takkan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia

Mengakhiri segalanya

Back to **

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Jng lupa yaaa cobls no 5 tak ada yg lain yg peduli terhadap wong cilik merdekaaa.

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Live Rangga. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.